Mihran di kantornya sudah menyiapkan kado spesial untuk Amaliya. Mihran pun menulis sebuah surat cinta yang mengungkapkan semua perasannya pada Amaliya.
"Aku memberikan jam pasir ini karena menandakan manusia itu adalah butiran pasir. Mengisi ruang yang tadinya kosong menjadi ada. Aku gelas kosong itu dan kamu pasir yang mengisiku. Kamu tahu, dengan kekayaan mungkin manusia bisa membeli segalanya. Hanya satu yang tidak bisa manusia beli, yaitu waktu. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku selain untuk terus mencintaimu ...."
"Kamu masih ingat dengan bunga ini? Ini bunga yang hanya ada di puncak gunung dan dulu aku selalu ke sana sewaktu kuliah. Kamu selalu melarangku karena takut tersesat. Namun, aku selalu pulang dengan membawa bunga edelweis ini untuk kamu ...."