Vin terkesiap setelah mendengar penuturan sang istri, namun reaksi Tanisha hanya tersenyum menyeringai saja dalam keadaan yang sudah sangat berantakan.
"Kenapa kau kaget? Heh? Aku telah mengetahui segalanya, kau balas dendam padaku atas kematian tunangan yang paling kau cintai itu, yah Vin memang benar satu satunya kebenaran yang pahit memang benar akulah yang sudah menjadi penyebab Asha meninggal, aku yang telah menabrak nya, kau inginkan aku bertanggung jawab, saat itu aku sudah melakukannya, tapi keadaan yang membuatku berada di posisi sulit, satu kebenarannya mengenai mataku ini, sama sekali aku tidak pernah menginginkannya, tapi takdir yang membawaku hingga harus menerimanya, hidupku hancur semua berawal dari semua ini, jujur aku tidak pernah menginginkan hal ini terjadi, tapi aku bisa apa? Ketika itu adalah jalan yang Tuhan berikan padaku, aku bisa apa??"
Tanisha memaparkan dalam suara lirih namun terdengar tegas.
Vin terbungkam, menekuk wajah ke lantai bersimbah air mata.