Matahari sudah mulai menghilang, meninggalkan semburat jingga yang disukai banyak orang, begitu juga dengan Retta yang sekarang begitu menikmati keindahan sinar jingga itu sambil duduk santai di atas motor yang sedang Arkan lajukan dengan kecepatan yang santai.
"Kok berhenti?" tanya Retta yang cukup penasaran dengan alasan yang membuat Arkan menepikan motornya ke mini market.
"Beli minum," jawab Arkan dengan menggunakan nada bicara yang begitu santai.
Retta menganggukkan kepalanya santai dan kemudian melangkahkan kakinya masuk, karena Arkan mengajak dirinya untuk masuk.
Berjalan-jalan sambil memperhatikan cemilan yang ada, tapi untuk kali ini Retta tidak ingin makan cemilan, sebab belum lama dia makan.
Mata Retta membulat saat melihat tangan Arkan yang terulur ke arahnya dengan satu buah minuman yang dia pegang.
Pandangan Retta naik, dia memperhatikan wajah Arkan dengan tatapan yang tanda tanya, dia masih kebingungan kenapa Arkan bisa dengan mudah memberinya minuman.