Dengan cukup kasar, Retta menarik napasnya dengan begitu dalam. "Ya udah, gue tidur." Retta pasrah dengan hal ini.
Mendengar apa yang sudah Retta ucapkan membuat Arkan memperhatikan wajah mantan pacarnya, bahkan semula dia yang sudah terlihat membuka matanya dengan perasaan malas, sekarang dia buka dengan begitu lebar untuk bisa lebih jelas memperhatikan wajah mantan pacarnya.
Ada sebuah kecurigaan dalam diri Arkan. "Bohong?" Arkan sama sekali tidak yakin dengan apa yang sudah Retta ucapkan.
Retta menggelengkan kepalanya, bahkan dia berusaha agar ekspresi yang dia pasang terlihat seperti orang yang tengah berbicara penuh dengan keseriusan.
"Gak," jawab Retta enteng.
"Ya udah kalau mau tidur," ujar Arkan yang sama sekali tidak akan melarang kalau Retta akan tertidur, bahkan hal ini memang hal yang Arkan tunggu sejak tadi.
Retta mengangguk santai. "Matiin," pinta Retta yang ingin kalau panggilan video ini berakhir.
"Nanti aja, kalau lo udah tidur. Gue matikan," jawab Arkan.