Belum sampai ke lapang basket, tapi dia sudah melihat orang yang menjadi tujuan dari langkahnya. "Hai, pacar." Retta berucap dengan cukup ceria.
Kening Rey mengernyit melihat Retta ada di sini, apalagi dengan langkah yang menuju ke lapangan. "Mau ke mana?" tanya Rey cukup santai.
"Liat pacar aku latihan," jawab Retta dengan cukup santai.
Pandangan Rey berubah datar. "Kan udah gue bilang, jangan."
Retta tertawa kecil. "Kalem, aku nurut kok sama kamu, tapi nanti nurutnya." Retta memberikan sebuah jawaban dengan cukup santai.
Kening Rey mengernyit, dia memperhatikan wajah pacarnya dengan tatapan yang tanda tanya.
"Aku dijemput sama Alex, tapi dia baru keluar dari Kelas, aku nunggunya di sini aja. Males di luar," beber Retta apa adanya.
Rey menganggukkan kepalanya santai. Untuk kali ini, dia tidak mungkin melarang Retta, sehingga sekarang dia melangkahkan kaki dengan posisi tangan yang dia kalungkan pada Retta.
