"Ada apa nih?" tanya Florist yang merasa penasaran dengan alasan yang membuat Retta sampai mengunjunginya sekarang.
Ditanya ada apa, membuat Retta kebingungan memberikan sebuah jawaban, karena pada kenyataannya dia tidak mempunyai sebuah alasan yang jelas kenapa dia sekarang bisa datang ke tempat di mana Florist ditahan.
Agak sakit saat mendengar kata ditahan, tapi mau bagaimana lagi? Pada kenyataannya memang seperti itu.
Belajar menerima kenyataan yang menyakitkan itu bukan sebuah hal yang mudah, bahkan untuk bisa benar-benar berdamai dengan kenyataan yang jauh dari harapan adalah sebuah hal yang susah dan cukup menyiksa.
Ingin beranggapan kalau hal yang menyedihkann dan menyakitkan itu adalah sebuah mimpi, tapi kenapa sampai saat ini masih belum bisa keluar dari tidurnya?
"Gak ada apa-apa sih, cuma kangen aja sama Kakak." Retta tersenyum dengan begitu lebar sekarang, dia memperhatikan wajah perempuan yang sudah dia anggap seperti Kakaknya sendiri.