Chereads / REY: POSSESSIVE BOYFRIEND / Chapter 15 - POSSESSIVE - Malu dan Canggung

Chapter 15 - POSSESSIVE - Malu dan Canggung

Di saat sinar surya baru menembus redupnya suasana bumi, ada seorang perempuan cantik yang sekarang tengah mendengarkan suara datar cowok di sambungan teleponnya.

"Lo berangkat pagian ya," pinta Retta.

"Lo minta dijemput sama gue?" tanya Reynard menggunakan nada bicara yang begitu enteng.

"Iya, gue lagi males bawa kendaraan. Keberatan gak?" tanya Retta dengan begitu enteng.

Di sini Retta memang sedang malas mengemudikan kendaraan jenis apa pun dan dia juga tidak ingin bersama dengan sopir. Retta lebih ingin bersama dengan sepupunya.

"Mau dijemput pake apa?" tanya Reynard dengan begitu enteng.

"Pesawat, boleh?" Retta tertawa dengan begitu enteng di ujung kalimatnya.

"Rute mana yang lo pilih?" tanya balik Reynard yang tidak mau kalah dengan apa yang sudah diucapkan oleh sepupunya.

Retta berpikir sejenak. "Naik motor aja ya? Gak masalah kan? Gak lah ya, kan gue yang minta." Dengan begitu ringan tawaan Retta terdengar oleh Reynard.

Di seberang sana Reynard tersenyum mengetahui kalau Retta yang bahagia, hanya karena sebuah hal sederhana. "Terpaksa gue bilang oke," jawab Reynard menggunakan nada yang datar.

"Makasih." Dengan enteng Retta berucap tanpa merasa tersinggung atau apa pun, karena Retta sudah tahu bagaimana karakter sepupunya. "Cepetan oy datangnya," lanjut Retta.

"Ya."

Setelah itu sambungan terputus dengan begitu saja. Retta dengan enteng memasukkan buku pelajaran yang seharusnya dia bawa, dengan santai Retta berjalan ke arah lemari pakaiannya untuk mengambil jaket.

"Mah, Rey berangkat sekarang ya?"

"Barusan yang telepon siapa?" tanya Mamahnya Reynard.

"Retta," jawab Reynard dengan begitu enteng.

Dengan santai Mamahnya Reynard menganggukkan kepalanya. "Oh, kamu mau menjemput Retta terlebih dahulu?" tanya Mamahnya Reynard dengan begitu santai.

Reynard menganggukkan kepalanya. "Iya Mah," jawab Reynard yang kemudian menyalami tangan Mamahnya.

"Pah, Rey pergi sekarang. Mau menjemput Retta," ucap Reynard saat melihat Papahnya yang sedang melangkahkan kaki ke arahnya.

"Hati-hati."

Dia menganggukkan kepalanya dan setelah menyalami tangan Papahnya, Reynard melangkahkan kaki keluar dari Rumah mewah bernuansa putih ini.

Seperti yang sudah Retta minta sebelumnya, kali ini dia ingin menggunakan motor, maka Reynard sekarang tengah berjalan menuju ke arah di mana motornya berada.

*****

Sebuah motor berwarna hitam yang sudah dimodif dengan sebuah modifan yang keren yang memadukan warna merah, hitam, serta warna biru masuk dengan begitu saja ke gerbang Rumah berwarna vintage tersebut.

Kaki kiri yang panjang berhasil menginjak aspal di halaman depan Rumah orang yang dia ketahui betul siapa pemilikinya dengan status kekeluargaan yang dekat dengan dirinya.

Tin

Dia membunyikan klakson motornya yang terdengar begitu nyaring yang membuat orang yang semula sudah membuat janji dengan dirinya melangkahkan kaki keluar dari dalam rumah tersebut.

Sejenak cewek yang baru saja keluar dari Rumah yang sekarang menggunakan seragam kebanggaan SMA Garuda yang atasnya tertutup oleh jaket jeans crop dengan kancing yang dia biarkan terbuka bebas memperhatikan cowok yang ada di hadapannya.

Dia memperhatikan cowok yang sekarang menggunakan jaket jeans warna hitam yang 3 kancing bagian atasnya dipasang, sedangkan sisanya terbuka bebas.

Manik mata indah berwarna cokelat cerah menjadi titik fokusnya saat dia memperhatikan cowok yang sekarang kepalanya tertutup oleh helm full face berwarna hitam dengan motif putih yang bagian kacanya sudah terbuka.

"Nagapin lo bengong di sana?" tanya Reynard setelah dia menunggu beberapa saat, tapi orang yang dia tunggu malah berdiri mematung di tangga ujung Rumahnya.

Mendengar Reynard yang berucap, Retta akhirnya kembali melanjutkan langkah kaki setelah semula terhenti. Dia berjalan dengan santai sampai akhirnya dia naik ke motor Reynard setelah dia menggunakan helm full face yang Reynard berikan.

*****

"Kenapa minta jemput sama gue, bukannya punya cowok?" tanya Reynard di tengah perjalanan menuju ke SMA Garuda.

"Salah kalau gue minta jemput sama lo? Gak boleh kah kalau gue yang sudah punya cowok minta jemput sama lo?" tanya Retta beruntun sambil menyudutkan Reynard.

Dengan enteng Reynard menggelengkan kepalanya. "Maksud gue, kenapa gak minta dijemput sama cowok lo?" tanya Reynard yang memperjelas maksud dari dia bertanya.

"Gak enak. Gue masih malu sama canggung sama dia. Jadi, gue lebih milih minta dijemput sama lo untuk pergi ke Sekolah." Retta membeberkan alasan yang dia miliki.

"Oh."

"Lo juga masih jomblo kan?" tanya Retta yang setengah meledek sepupunya. Retta begitu yakin kalau sampai saat ini sepupunya masih jomblo.

"Hm." Reynard tidak memberikan sebuah jawaban, dia hanya berdeham datar.

"Lo ganteng-ganteng, kenapa jomblo sih?" tanya Retta yang merasa cukup kebingungan dengan alasan yang membuat sepupunya sampai saat ini belum mempunyai pacar.

Reynard melirik sedikit ke belakang saat berada di lampu merah. "Apakah orang ganteng harus selalu mempunyai cewek?" tanya Reynard balik. Di sini Reynard sepertinya cukup tidak terima dengan pertanyaan yang setengahnya adalah sebuah pernyataan.

"Ya kan aneh aja cowok modelan kayak lo gak punya cewek. Biasanya kan cowok kayak lo yang apalagi famous gitu, punya banyak simpenan, karena banyak cewek yang ngejar-ngejar."

Retta mendeskripsikan gambaran yang kemungkinan terjadi dan bisa saja dilakukan oleh Reynard, tapi dia malah dengan santai memilih untuk sendirian.

"Memangnya mantan lo yang ngerasa banyak yang mengejar, terus jadi belagu?" sindir Reynard.

Retta mendengkus kesal. "Bahas aja tuh si mantan sampai lo punya pacar, terus si mantan yang dibahas. Mantan terus!" ketus Retta yang benar-benar kesal dengan pembahasan kali ini.

"Sekarang marah, dulu aja dibela abis-abisan." Reynard terus-terusan menyindir Retta di sini.

"Ih lo ya! Au ah, turunin gue di sini kalau lo mau bahas terus tentang dia!" ketus Retta yang sudah semakin tidak terima dan juga tidak ingin mendengarkan pembahasan ini.

Di balik helm-nya, Reynard tersenyum mengetahui Retta yang sekarang tengah merajuk padanya hanya karena dirinya yang membahas mantannya. Sebenarnya Reynard berniat untuk mengingatkan Retta dan berharap kalau Retta tidak seperti itu lagi.

"Menurut lo cowok gue yang sekarang endingnya bakalan kayak gitu gak ya?" Retta mendadak takut kalau pada akhirnya Rey juga sama seperti Arkan, terlebih banyak cewek yang suka pada Rey.

"Gue gak akan tinggal diam kalau dia seperti itu sama lo," ucap Reynard.

Dalam hubungan Retta yang sekarang Reynard cukup terlibat besar, karena dirinya seolah orang yang menjadi penentu hubungan Retta dan juga Rey terjalin, sehingga di sini dia jauh lebih bertanggung jawab.

Reynard sepertinya akan menjadi orang yang begitu marah pada Rey kalau sampai Rey menyakiti, apalagi sampai merendahkan Retta seperti yang sebelumnya.

"Entah lah, tapi hati gue juga belum terlalu terbuka sama dia. Gue masih takut kalau hal yang begitu gue benci malah kembali terulang." Retta memberi tahu hal yang sedang dia rasakan.

Semoga lo tidak mengecewakan kepercayaan gue untuk kembali membuka hati Rey.

Retta hanya mampu berharap akan hal ini, karena dia juga sangat tidak ingin kalau harus kembali berada di posisi yang sama dengan yang kemarin.