"Mau pulang kapan?" tanya Reynard sambil memperhatikan Retta dengan penuh keseriusan.
"Besok aja yuk," pinta Retta yang sudah merasa tidak begitu nyaman diam di sini.
Hal ini juga yang membuat Reynard mengajak Retta untuk pulang, karena jika nanti Papanya Retta malah terus dengannya, bukan tidak mungkin kalau Retta akan semakin tidak nyaman diam di sini.
Dengan santai Reynard menganggukkan kepalanya. "Ya udah, bilang aja sekarang?" Dengan santai Reynard menyarankan hal tersebut.
"Lo aja yang bilang, males gue." Dengan menggunakan nada bicara yang datar, Retta mengucapkan hal tersebut.
Mendengar hal tersebut membuat Reynard memperhatikan Retta dengan ekspresi yang datar. "Nanti mereka ngira gue yang ngajak lo pulang," ujar Reynard.
"Bukannya kenyataan kan, kalau lo yang ngajak gue pulang?" tanya Retta dengan menggunakan nada bicara yang enteng, bahkan setengah tertawa.
Tatapan Reynard semakin fokus. "Gue nanya, gak ngajak."