"Waduh gimana ya Oom.. Saya si pengen banget nyicipin Nguyen.. Tapi Vita kan pacar saya, agak ga rela juga kalau dibagi- bagi.. Saya bukan penganut paham swinger¹ Oom" ujar Syahrul dengan penuh wibawa.
¹Swinger adalah sebutan Orang yang melakukan swinging. Swinging adalah aktivitas seksual rekreasional yang dilakukan dengan cara bertukar pasangan antara dua pasangan.
"Ya ngga papa.. Oom kan hanya menawarkan tidak memaksa.. Apalagi oom kenal dengan papa kamu.. Salam ya buat papa.. Bilang ke beliau kapan main catur lagi bareng saya.. Hahahaha" jawab oom Danu dengan santai.
"Oke oom.. Saya akan sampaikan salam dan pesan oom ke papa"
Rupanya strategiku membawa Syahrul berjalan lancar.. Oom Danu agak segan membuat masalah dengan Syahrul. Apalagi papa Syahrul adalah pengusaha papan atas skala internasional, tentu oom Danu tidak ingin dirinya bermasalah dengan urusan internasional.
"Ya sudah.. Karena kalian sudah datang.. Kita ngobrol- ngobrol dulu.. Mari sini Vita dan Syahrul duduk samping Oom. Kalian sudah pesan minuman?" ajak Oom Danu kepada kami untuk berbincang- bincang dengannya.
"Belum pesan oom.. Tadi kita mau pesan keburu dipanggil kesini untuk ketemu Oom." jawab Syahrul apa adanya.
"Wah.. Maaf sekali ya.." tutur oom Danu sopan lalu memerintahkan Juju untuk mencari pelayan untuk melayani kami "Juju!! Cepat cari pelayanan buat tamu istimewa kita!!"
"Baik oom" ujar Juju lalu bergegas pergi mencari pelayanan sesuai perintah oom Danu.
"Kamu kenal Junior kan Vit? Dia sekarang kerja sebagai asisten pribadi saya.. Sejak nyonya memergoki saya bercumbu dengan seketaris saya, dia gak mau saya punya aspri perempuan, akhirnya saya pilih Juju. Anaknya rajin, cekatan dan pintar. Tapi.. Ya begitu.. Agak kemayu.." ujar Oom Danu menjelaskan bahwa Junior sekarang bekerja untuknya sebagai aspri atau asisten pribadi.
"Iya oom.. Dia emang rajin dan cekatan. Ya maklumin aja oom, walau kemayu anaknya baik kok" jawabku.
"Ngomong- ngomong.. Sudah lama ga ketemu kok kamu makin cantik saja Vita? Pantas Syahrul kesemsem dengan kamu dan jadiin kamu pacarnya. Oom kalah langkah dari Syahrul hahaha" ujar oom Danu menggoda dan memujiku.
"Aah Oom bisa aja.. Saya mah biasa aja kali oom.." ujarku berusaha merendah dan ga kemakan gombalan dari oom Danu.
"Beneran.. Oom ga melebih- lebihkan.. Kalau oom seusia Syahrul, kamu pasti udah oom cari dukun biar melet kamu supaya kamu mau buat jadi istri Oom deh.. Sayangnya oom udah tua dan udah punya istri.. Hahaha" ujar oom Danu bercanda walau ga lucu..
"Permisi bos.. Ada tambahan pesanan bos?" tanya seorang pelayan yang lumayan cantik datang menghampiri kami setelah diminta Juju datang.
"Wah si Juju pintar milih pelayanan ni.. Ga sia- sia gue jadiin dia aspri. Nama kamu siapa mbak?" tanya Oom Danu dengan genit.
"Callista Oom.." ujar pelayan cantik itu sembari senyum mengembang dan bergaya agak genit.
"Aahhh.. Jangan panggil oom dong.. Panggil Aa aja.. Sini kamu duduk sebelah Aa.. Biar ga pegel dan kamu bisa jelasin ke Aa apa minuman dan makanan yang direkomendasikan di sini" ujar Oom Danu sembari agak menarik lengan Callista agar duduk mendekat disamping Oom Danu dan membuat Frisca Nguyen menggeser posisi duduknya menjauh dari Oom Danu.
"Iya Aa.. Aa mau minum apa A?" tanya Callista masih berusaha profesional walau ia mau duduk di samping Oom Danu, walau keliatan dari gaya 'bahasa tubuhnya' yang mulai genit dan sepertinya 'bisa' dipakai oleh Oom Danu untuk memuaskan hasrat mesumnya.
"Kamu mau merekomendasikan apa sayang?" tanya Oom Danu sembari mulai meranggul bahu Callista.
"Ada Vampire desire.. Itu Bloody Mary dengan ramuan khusus rahasia klub kami yang lebih kuat alkoholnya dan lebih nikmat dibanding bloody mary di pub lainnya. Selain itu kami ada Tropic Nanas Madu Colada, itu adalah Pina Colada khas kami yang dimodifikasi sehingga lebih segar dan nikmat, namun tetap mengandung alkohol tapi tidak keras dimulut." terang Callista kepada Oom Danu dan membiarkan Oom Danu merangkulnya dan juga mengelus-elus dan memijat mijat lembut badannya.
"Hhmm.. Kamu mau apa Rul? Vit?" tanya Oom Danu kepada kami berdua tanpa melepas rangkulannya dari tubuh Callista.
"Sepertinya Tropic Nanas Colada menarik tu oom. Aku pesan itu saja" jawabku atas pertanyaan yang dilontarkan Oom Danu.
"Aku heineken aja satu pitcher oom, sama french fries 1 piring, wanton 1 piring dan rokok 1 bungkus." jawab Syahrul sembari membolak balik menu yang ada dimeja.
"Baik pak, bu ada lagi? Dari Aa mau tambah pesanan ga A?" tanya Callista kepada Oom Danu.
"Boleh bir 1 pitcher juga.. Tapi kamu disini aja.. Temenin Aa.. Suru temenmu yang lain yang ngurus pesenan kami" jawab dan pinta Oom Danu kepada Callista.
"Ga enak Aa.. Jujur si saya mau menemani Aa ganteng disini. Tapi.. Kan saya kerja sebagai pelayan disini.. Nanti saya dipecat gimana? Saya makan apa Aa?" ujar Callista menolak halus.
"Oh gitu.. Maaf ya Callista sayang.. Aa ga mau nyusahin kamu.. Tapi Aa jadi penasaran.. Disini kamu dikasih gaji berapa memangnya?" tanya Oom Danu dengan maksud berusaha menahan agar Callista jangan sampai pergi darinya.
"Aduh.. Ga enak ngomongnya.. Sedikit lah A.. Ga sampai 5 juta sebulan. Tapi lumayan kalau ada tamu yang baik dapet tips bisa 6 sampai 7 juta kalau lagi beruntung" ujarnya.
Oom Danu membuka resleting tas tangan jinjing clutch bermerk Louis Vuitton miliknya. Ia mengeluarkan uang 100 ribuan sebanyak 50 lembar dari tumpukan uang segepok yang ada di dalam tasnya yang kuperkirakan ada sekitar 50 juta total.
"Ini 5 juta buat tips kamu yang" ujar Oom Danu.
"Ah serius Aa.. Ini beneran buat Callista? Aa kok baik banget" ujar Callista sembari menerima 50 lembar uang seratus ribuan dari tangan oom Danu.
"Tapi ada syaratnya.." ujar Oom Danu kepada Callista.
"Aduh buat Aa yang baik, apapun Callista berikan selama Callista mampu dan punya" ujar Callista yang mulai menunjukan kalau ia tipe perempuan yang mudah takluk dengan uang.
"Temenin Aa disini dan sebagai ucapan terimakasih atas tips dari Aa boleh dong cium pipi Aa" ujar Oom Danu genit.
"Kalau cium pipi Callista bisa berikan, tapi kalau aku disini siapa yang akan menghidangkan pesenan Aa dan temen Aa?" ujar Callista yang rupanya setuju untuk mencium pipi Oom Danu.
"Juju.. Kamu panggil satu pelayan lagi untuk urus pesenan kita.. Dan bilang Si Greg, manajer club ini, gue minta Callista nemenin gue.." ujar Oom Danu memberi perintah kepada Junior untuk mencari pelayan lain untuk menggantikan tugas Callista.
"Baik bos" ujar Junior sembari meninggalkan kami berlima.
"Nah beres urusan menghidangkan.. Kamu ga usah takut, pemilik klub ini hutang duit dan hutang budi sama Aa.. Kalau Aa mau, kamu pun bisa diangkat jadi manajer klub ini malam ini juga." ujar Oom Danu sembari mengelus- elus pipi dan rambut sebahu Callista selain tangan kirinya tetap merangkul Callista.
"Serius Aa? Aa bisa bikin Callista jadi manajer? Aa ga bohong?" tanya Callista pura- pura ga percaya dan dengan nada manja.
"Bener sayang.. Apapun yang kamu minta Aa akan kasi.. Asalkan.." ujar Oom Danu kepada Callista namun dia tidak meneruskan omongannya.
"Asalkan apa Aa?" tanya Callista dengan manja.
"Asalkan Callista sayang mau jadi kekasih Aa.. Hahahaha.. Gimana? Mau ga sayang?" ujar Oom Danu mulai berani ke inti masalah karena dari tingkah Callista sepertinya dia tipikal cewek yang bisa di'beli' dengan materi.
"Callista si mau aja.. Tapi Aa yakin mau sama Callista? Callista ini ga cantik, dari keluarga miskin, pendidikan rendah cuma sampai SMK aja.. Apa pantas Callista sama Aa yang ganteng dan hebat ini?" ujar Callista sok merendah walau tetap dengan gaya manja dan mulai menyandarkan kepalanya ke bahu oom Danu.
"Callista itu perfect.. Masa Aa ga mau" gombal Oom Danu
"Yang.. Aku perhatiin dari tadi, kok muka pelayan itu ada kemiripan dengan kamu. Walau ga seperfect kamu karena dia lebih pendek, lebih item dan matanya beda sama kamu. Dia ada hubungan darah ga sama kamu? Atau jangan- jangan dia saudara sepupu kamu, iya kah?" bisik Syahrul bertanya kepadaku.
Aku yang baru sadar kalau pacarku, Syahrul diam- diam memperhatikan Callista secara detail mulai ikut memperhatikan perawakan dan muka Callista. Harus aku akui Callista memang cukup cantik, dengan muka oval dan sepertinya keturunan sunda jawa sepertiku, hidungnya mancung mirip orang eropa, bibirnya seperti 'busur cupid', matanya besar dan indah serta rambutnya yang dipotong sebahu ala Nancy Momoland, persis banget model rambut Callista seperti saat rambut penyanyi korea itu masih berambut sebahu, bedanya rambut Callista bergaya ombre warna hijau. Yang agak beda adalah matanya lebih besar daripada mataku, karena mataku lebih seperti perempuan oriental sedangkan dia besar, selain itu perbedaanblain yang membuat aku unggul dan merasa lebih cantik darinya hanya aku lebih putih, lebih tinggi dan payudaraku lebih besar. Namun secara wajah kami hampir mirip dan mungkin sebagian orang akan mengira kami berdua ada hubungan saudara.
"Iya ya.. Pantes oom Danu nafsu banget sama Callista.. Bener- bener cari cewek yang mirip aku dia beb" jawabku sembari berbisik kepada Syahrul agar tidak terdengar oleh Oom Danu.
"Iya.. Kamu beruntung.. Kalau ga ada tu pelayan, mungkin dia masih coba usaha ngedeketin kamu. Karena ada pelayan itu perhatiannya teralihkan dari kamu, si Frisca Nguyen yang bintang porno terkenal saja dianggurin tuh" ujar Syahrul sembari berbisik yang aku jawab dengan anggukan kepala tanda setuju atas pernyataannya.
"Beneran mau jadi pacar Callista? Serius" tanya Callista kepada Oom Danu.
"Serius.. Bahkan kalau Callista mau jadi istri Aa, Aa lebih senang." ujar Oom Danu kepada Callista.
"Tapi istri Oom dirumah gimana?" tanya Callista yang sepertinya tahu latar belakang Oom Danu, tapi memang wajar kalau semua tahu, karena Oom Danu pernah jadi pejabat dan seorang pengusaha sukses.
"Aahh.. Demi Callista Aa rela ninggalin nenek tua jompo itu" ujar Oom Danu yang bahkan rela meninggalkan istri sahnya demi Callista.
"Beneran Aa? Ya udah deh kalau Aa emang beneran mau sama Callista dan menerima kekurangan Callista.. Callista mau jadi kekasihnya Aa.." ujar Callista langsung memberi tawaran menggiurkan kepada Oom Danu untuk menjadi kekasihnya Oom Danu.
"Nah.. Gitu dong sayang.. Sebagai tanda jadi kita resmi pacaran.. Mana cium pipi yang kamu janjikan tadi" ujar Oom Danu sembari menyodorkan pipinya kepada Callista.
"Ya udah, buat Aa sayang, Callista cium deh pipinya" ujar Callista sok imut sembari menutup mata dan mulai mendekatkan bibirnya ke pipi Oom Danu.
Melihat Callista hendak menciumnya sembari menutup mata, Oom Danu segera mengambil kesempatan dan menyosor bibir Callista. Bibir oom Danu dan Callista langsung berpagutan saat bertemu, saling hisap dan menjilat satu sama lain.
Selesai mereka berciuman penuh nafsu birahi, setelah selesai Callista langsung berkata manja kepada Oom Danu "Iih ayang nakal, katanya minta dicium pipi malah jadi 'french kiss'.. Kan Callista malu sama teman- teman Aa"
"Tapi kamu suka kan sayang?" tanya Oom Danu membela diri.
Callista mengangguk tanda ia setuju, setelah itu mereka mulai berciuman mesra lagi. Bahkan Oom Danu sudah tidak segan- segan memasukan tangannya ke balik kemeja putih seragam kerja Callista untuk meremas- remas payudara yang mungkin ukuran cup A dari balik bra milik Callista. Callista sendiri membiarkan Oom Danu meraba- raba tubuhnya, sepertinya memang dari awal ia menanti kesempatan seperti ini.
Permainan mereka terhenti karena seorang pelayan datang dan menyajikan pesanan kami. Itu pun karena Callista yang melepas Oom Danu, karena pelayan yang menyajikan minuman dan makanan kami sepertinya adalah seniornya.
"Callista! Kok malah mengganggu tamu disini bukan kerja?" hardiknya kepada Callista yang membuat Callista berhenti bermesraan dengan oom Danu.
Mendengar itu Callista langsung ketakutan dan menjawab dengan terbata- bata "Ii.. Iya kak.. Ma.. Maaf"
"HEH!! DIA INI KEKASIH SAYA!! KAMU GA TAU SIAPA SAYA, HAH!! JUJU!! PANGGIL GREG!! SAYA GA SUKA SAMA PELAYANAN INI!! BERANI- BERANINYA DIA GANGGU SAYA!! KALAU PERLU PECAT DIA!!" Teriak marah oom Danu memarahi pelayan itu dan minta Junior memanggil Greg untuk memecat pelayan perempuan yang lancang mengganggu aktivitasnya penuh birahinya dengan Callista.
Menyadari yang diikut campuri urusannya adalah Danu Barata Putra, tamu Klub yang hari ini menjadi tuan rumah pesta malam itu, pelayanan perempuan yang sepertinya senior dari Callista langsung pucat dan reflek bersujud didepan Oom Danu dan memohon ampunan kepada Oom Danu sembari terisak- isak "Ampun Boss.. Hik..Hik.. Hik.. Saya tidak tahu kalau Callista pacarnya boss. Ampunin saya.. Saya tidak sadar kalau ini Boss karena agak gelap suasana di klub ini.. Hik.. Hik.. Hik.. Saya punya 3 anak kecil, 2 masih balita. Hik.. Hik.. Hik.. Suami saya ga ada, kabur entah kemana.. Hik.. Hik.. Hik.. Kalau saya dipecat.. Hik.. Hik.. Hik.. Biaya susu 2 anak saya dan biaya sekolah anak saya bagaimana? Ampuni saya boss.. Hik.. Hik.. Hik"
"Udah sayang.. Diampuni saja Kak Murni.. Dia sudah tua.. Matanya memang agak rabun, jadi ga bisa melihat jelas.. Kasian.. Anak- anaknya masih kecil.." pinta Callista agar Oom Danu memaafkan seniornya yang rupanya bernama Murni yang sedang bersujud dihadapan Oom Danu.
"Baiklah.. Karena pacar saya yang minta.. Saya maafkan kamu.. Kamu harus bersyukur pacar saya baik hati.. Pergi kamu dari hadapan saya!! Mumpung saya lagi baik hati dan belum berubah pikiran.." ujar Oom Danu sembari mengusir Murni.
"Terimakasih tuan.. Terimakasih tuan.." ujarnya yang langsung buru- buru pergi meninggalkan kami.
"Ayo sayang.. Kita lanjutkan aktivitas yang tadi" ujar Callista mengajak Oom Danu bermesraan lagi sembari merangkul leher Oom Danu dengan kedua tangan semampainya.
"Oom.. Si Nguyen dianggurin gitu.. Boleh gue pake ga?" celetuk Syahrul kepada oom Danu sebelum ia memulai lagi aktivitas bermesraannya dengan Callista.
"Oh iya.. Boleh Rul.. Nguyen.. please accompany my guest, Syahrul.. I want to have private moment with my new girlfriend. Okay?" jawab Oom Danu sembari meminta Nguyen menemani dan melayani Syahrul.
"Yes Sir.." jawab Frisca Nguyen sembari berjalan ke samping sofa di sisi kanan Syahrul yang kosong.
"Oom.. Biar oom bisa leluasa memadu kasih.. Kami pamit ke sofa kami yang sebelumnya ya.." ujar berpamitan ke Oom Danu untuk kembali ke sofa yang kami tempati di saat pertama sampai di klub sekaligus merangkul aku dan Nguyen dengan kedua tangannya untuk meninggalkan sofa yang ditempati kami agar Oom Danu bisa menikmati tubuh kekasih barunya, Callista.
"Ok Rul.. Makasih atas pengertian dan perhatiannya. Juju! Urus minuman dan makanan Syahrul dan Vita, cepat bawa dan pindahkan ke sofa mereka. Dan tutup tirai disekitar meja saya, saya ga mau ada yang ganggu waktu saya dengan Callista." ujar Oom Danu kepada Syahrul dan Junior.
"Siap bos" ujar juju yang langsung membawa satu pitcher heineken pesenan Syahrul beserta 2 gelas kosong, dan sepiring kentang goreng pesenan Syahrul.
Sedangkan aku juga inisiatif membawa pina colada pesananku dan sepiring wanton pesenan Syahrul ke meja kami. Syahrul sendiri memasukan bungkus rokok yang dia pesan lalu berjalan merangkul aku disisi kirinya dan Nguyen disisi kanannya menuju meja kami. Kami berempat berjalan sembari berbincang- bincang santai menuju meja dan sofa yang kami tempati sebelum kami dipanggil untuk bertemu Oom Danu.