Chereads / Imperfect Marriage / Chapter 31 - KEMBALI KERJA

Chapter 31 - KEMBALI KERJA

Setelah beberapa hari dihabiskan oleh Hanin, kerja dari rumah akhirnya hari ini dirinya bisa kembali menghirup aroma kantor. Hanin bahagia, karena dirinya juga sudah sangat rindu dengan ketiga sahabatnya di kantor.

Setelah Galang berangkat kerja, Hanin lali pergi menuju kantornya dengan taksi online. Tak lupa dirinya juga memberikan kabar kepada teman-temannya bahwa hari ini dirinya bisa masuk kantor.

"Akhirnya aku bisa masuk lagi," ujar Hanin.

Kantor tempat kerja Hanin, memang memiliki dua aturan kerja. Kerja bisa melalui kantor atau kerja di rumah dan untuk beberapa hari belakangan Hanin, kerja dari rumah hal itu karena kondisinya yang belum sehat dan juga karena Galang ada di rumah.

Hingga detik ini, Galang tidak tahu jika Hanin sudah bekerja hal itu dirahasiakan oleh Hanin, karena dirinya tahu bahwa Galang tidak akan mungkin mengijinkan dirinya untuk bisa bekerja.

Sampai di kantor Hanin bertemu dengan Olla dan Indra, mereka bertiga lalu segera menuju ke dalam ruangan mereka.

"Hari ini Hanin masuk, dan Ucy kerja di rumah. Kita sepertinya tidak ditakdirkan untuk kerja bersama," ucap Olla. Mendengar hal itu, membuat Hanin hanya merespon dengan senyuman. Mereka memiliki jadwal seperti itu, dan setiap minggunya ada saja satu atau dua orang yang bekerja di kantor dan rumah.

Kecuali ada meeting penting, dan mengharuskan orang tersebut datang. Maka mereka semua akan datang ke kantor, aturan ini dilakukan oleh pemilik perusahaan demi menjaga mood karyawan.

Sang bos menerapkan hal ini, sejujurnya karena tidak mau karyawannya tertekan karena harus kerja selama sebulan dari pagi hingga malam jika ada lembur, dan hal itu bisa mempengaruhi psikis seseorang.

"Minggu depan aku yang libur. Kamu nggak boleh rindu ya, La." Mendengar hal itu, membuat Olla memutar matanya. Indra memang selalu saja bisa membuat dirinya kesal. Pria itu sejak pertama kali masuk kerja, selalu mencari-cari cara untuk bisa mendekati Olla. Sedangkan Hanin hanya membalas dengan senyuman. Ketiganya mulai, kembali menuju ke meja mereka masing-masing, untuk mulai mengerjakan semua hal yang harus dilakukan.

Pukul 12.30 waktunya seluruh karyawan kantor untuk makan siang bersama namun, berbeda dengan Hanin wanita itu masih sibuk dengan semua yang harus dirinya kerjakan. Bagaimana tidak meskipun Hanin bekerja dari rumah namun, pekerjaan yang dirinya lakukan tidak ada yang maksimal. Semua dilakukan Hanin jika, Galang tidak berada di rumah atau saat dirinya sedang bersantai tanpa gangguan sang suami.

"Ayo, kantin!!" ajak Olla. Hanin menoleh ke arah teman kerjanya itu dan memasang wajah tersenyum.

"Kalian duluan aja, aku masih mau mengerjakan ini dulu. Tanggung banget kalau mau aku tinggal," balas Hanin. Seketika raut wajah Olla, wanita itu tidak suka jika harus pergi ke kantin hanya bersama dengan Indra.

"Ini bisa dilanjutkan nanti, loh Nin. Kamu harus makan siang, jangan sampai kamu sakit lagi. Ingat kamu masih belum terlalu sembuh," ujar Olla. Mendengar hal itu membuat, Hanin lalu segera membereskan beberapa berkasnya dan ikut bersama dengan kedua orang temannya.

Selama menuju kantin, Indra tidak pernah lepas membuat Olla kesal dengan semua gombalan yang dirinya miliki dan hal itu, membuat Olla kesal dan selalu memasang ekspresi wajah tidak bersahabat. Berbeda dengan Hanin yang hanya memasang wajah tersenyum saja, melihat bagaimana tingkah laku keduanya.

"Kita duduk di sana aja, kamu mau pesan apa Nin? Biar sekalian aku belikan," ujar Indra.

Hanin dan Olla langsung menyebutkan apa yang mereka inginkan, dan setelah selesai Indra pergi menuju ke tempat makanan, selama Indra pergi Olla tidak pernah berhenti bercerita mengenai semua hal yang terjadi diantara mereka ketika Hanin tidak ada.

Hanin hanya merespon dengan senyuman atau jawaban singkat. Rasanya begitu indah memiliki sahabat seperti mereka. Sesekali Hanin mengecek ponselnya, untuk melihat bagaimana laporan cafe yang dirinya punya.

Saat ini juga, Hanin berharap jika ada pesan yang masuk dari suaminya namun, belum ada satu pesan yang masuk. Melihat hal itu, membuat Hanin hanya bisa menghela napasnya panjang.

Karena hal itu membuat Hanin, tidak sadar jika semua makanan mereka sudah sampai.

"Makan dulu, sibuk banget dari tadi," ujar Olla. Hanin lalu meletakkan ponselnya dan menatap ke arah keduanya dengan senyuman yang begitu lebar.

"Makan yang banyak Nin, kalau kamu sakit entar kesayangan aku sih Olla cemas."

"Apaan sih," ucap Olla kesal. Mereka bertiga makan dengan sesekali melemparkan gurauan. Di sudut ruangan, ada seorang pria yang sejak awal memperhatikan gerak gerik Hanin bahkan sampai pria itu juga ikut tertawa dengan apa yang dilakukan oleh Hanin dan teman-temannya.

"Jangan dilihat terus, tapi dekati dan ajak kencana." Pria itu lalu menoleh ke arah samping, dimana orang yang berbicara tadi berada di sampingnya.

Tatapan matanya terlihat sekali tidak suka, tatapan yang begitu malas berbeda dengan orang tersebut yang seolah senang melihat ekspresi wajahnya yang berubah.

"Kamu suka langsung gas, jangan sampai kelewatan. Dia cantik banget loh tutur katanya juga sopan," sambung orang itu lagi.

Helaan napas berat yang terdengar, pria itu lalu menyadarkan punggungnya ke kursi. Tidak ada hal yang dilakukannya, selain terdiam dengan segala pemikiran yang ada.

"Kamu tahu gimana dia, dan kamu tahu status dia," jawabnya.

"Daniel!! Semua orang tahu, bahwa Galang tidak pernah mencintai Hanin. Ini kesempatan kamu untuk merebut Hanin, dia tidak bahagia."

"Tidak semudah itu Riko, dia berstatus istri orang," jawab Daniel.

Daniel Erlangga adalah pria yang selalu menatap Hanin dalam diam, memperhatikan semua gerak gerik Hanin, dan menyimpan sebuah rasa pada wanita cantik itu. Riko yang mendengar ucapan Daniel hanya bisa menghela napasnya berat.

"Aku tahu hal itu, tapi setidaknya kamu bisa mendekati dia. Aku yakin hubungan pernikahan dia tidak akan lama, nih lihat," ujar Riko.

Pria itu menunjukkan sebuah foto yang ada di sosial medianya.

"Ini foto mereka yang baru di unggah beberapa menit lalu, aku hanya kasihan dengan Hanin. Dikhianati oleh suami dan saudaranya sendiri."

Daniel hanya diam, tidak ada kalimat yang keluar dari mulutnya. Pria itu tahu siapa Galang karena memang mereka berteman tapi tidak terlalu dekat.

Sore harinya setelah selesai dengan semua pekerjaan hari ini, Hanin segera membereskan beberapa barang barangnya, Olla dan Indra sudah pulang lebih dulu. Karena hari sudah mendung, dan keduanya pergi menggunakan motor.

Saat Hanin akan keluar dari ruangannya, tidak sengaja dirinya bertemu dengan bosnya.

"Selamat sore, Pak!" Sapaan yang dilakukan oleh Hanin, membuat Daniel terdiam. Pria itu terpesona dengan raut wajah, Hanin yang begitu cantik dan indah.

Daniel hanya membalas dengan anggukan kepalanya, lalu setelah itu Hanin masuk ke dalam lift di dalam sana bukan hanya ada keduanya namun, juga ada Riko. Sesekali Riko memberikan kode untuk Daniel namun, pria itu tidak peka dengan keadaan yang membuat Riko kesal.

***

Setelah selesai membayar taksinya, Hanin langsung turun dahi Hanin berkerut saat melihat pintu rumahnya terbuka dan ada mobil sang suami. Dengan senyum yang begitu lebar Hanin masuk ke dalam sana namun, langkahnya terhenti ketika mendengar suara yang tidak jelas.

"Aahhh …. Ahhhhh." Suara desahan itu membuat Hanin segera ingin masuk ke dalamnya. Langkah kaki Hanin terhenti ketika melihat sesuatu yang tidak diinginkan.

"Mas!!"

##

Selamat membaca dan terima kasih.