"Bah … Seriusan ini hujan gak pake berhenti?" kesal Helena duduk bersandar pada sofa yang ada di ruangan tunggu.
Lampu masih menyala, karena masih ada petugas keamanan yang memantau keadaan dan beberapa atasan yang sedang lembur.
Temannya itu tersenyum cerah, meski dia merasa kelakuan Helena saat ini seperti bocah yang sedang pamer karena baru saja diberikan uang oleh kerabat jauh. Tapi dia juga turut senang saat Helena berkata dia akan mentraktirnya, bagaimanapun juga jiwa anak kos di dalam dirinya masih berkibar kuat.
Mereka saling berbincang di meja makan sambil menyantap hidangan yang mereka bawa sendiri dari meja penjual, atau meja ibu kantin.
Mereka menikmati makan siang mereka, teman Helena yang bernama Nina itu menyimpan bekal yang dia bawa tadi pagi, itu bisa menjadi menu yang ia santap untuk nanti sore atau malam, karena antara lauk dan nasi tidak bercampur sehingga tidak akan cepat basi.