Selamat membaca
.
.
"HELENA!"
"BANGUN!"
Terdengar gedoran keras yang mengangngu, bahkan gedoran itu terus saja terdengar bahkan hingga lebih dari satu menit lamanya, mengalahkan jam beker. Namun Helena tampak bergeming di tempatnya, bahkan ia menarik selimut kemudian hingga menutupi kepalanya. Helena nampak berusaha mengabaikan suara dari gedoran yang di lakukan oleh Nina, berharap ia bisa kembali melanjutkan tidurnya yang damai.
"Babi bangun!"
Kali ini, bukan hanya gedoran pintu, meelainkan sebuah tarikan yang memaksa Helena membuka matanya. Nina masuk menggunakan kunci cadangan, karena pegal meggedor pintu, namun orang yang berada di dalam ruangan tersebut bukan bangun malah bergelung.
"Astaufirullah Helena, Lu gak sholat subuh? Ini udah mau Dzuhur! Gua kira lu mati!" Sembur Nina.