"Lepas!" teriak Gea saat bekapan mulutnya terbuka. Ada rasa takut ketika seseorang menyeretnya menjauh dari rooftop. Berulang kali dia mencoba melepaskan genggaman orang itu, tetapi hasilnya gagal. Pasalnya, kedua tangannya sudah di letakkan di belakang dan digenggam dengan cukup erat. Sedangkan mulutnya dibekap dengan telapak tangan yang membuat teriakannya hanya terdengar seperti gumaman. Hanya setelah mereka menjauh dari tempat itu, bekapannya terlepas.
"Lepaskan aku, sialan!" umpat Gea dengan raut wajah kesal dan rahang mengeras. Rasanya benar-benar kesal karena dia yang diperlakukan seperti kali ini. Hingga seseorang di belakangnya melepaskan bekapan, bersamaan dengan lepasnya genggaman di pergelangan tangan Gea. Saat itu juga, dia membalik tubuh. Gea penasaran, siapa pelaku yang sudah membuat kaki dan tangannya menjadi sakit.
