"Silahkan duduk, Gea," ucap Kevin ketika sudah memasuki ruang kerjanya.
Gea yang mendengar perintah itu langsung menurut. Sejak memasuki rumah Kevin, pandangannya tidak bisa fokus sama sekali. Dia terus menyusuri setiap sudut rumah itu, mengamati satu per satu ornamen yang ada di dalamnya. Meski dari luar dia terlihat biasa, tetapi ketika menapakkan kaki di dalamnya, Gea dibuat terpana. Semua yang ada di sana tidak kalah hebat dari villa milik keluarga Kenzo. Benar-benar hal yang membuat Gea berdecak dengan perasaan tidak percaya.
Jadi, sebenernya Kevin tidak lebih miskin dari keluarga Kingsley juga. Mungkin bisa dikatakan dia satu tingkah saja di bawah keluarga Om Karan, batin Gea. Kali ini pun dia terus menatap semua yang ada di ruang kerja pria itu. Semua buku berjajar dengan rapi. Meja kerja dengan lampu di bagian pinggir dan sofa yang terletak di sudut ruangan, tepat di sebelah jendela yang sepenuhnya terbuat dari kaca.
