"Kak, aku benar-benar malas kalau harus ke kantor dan melihat dokumen. Jadi, boleh aku di rumah saja?" ucap Gisel dengan raut wajah memelas. Sejak tadi dia sudah merengek, berharap sang kakak akan membebaskannya dan membiarkan dia di rumah saja.
Namun, Kenzo bukanlah orang berhati mulia yang akan menuruti setiap permintaan Gisel. Dia memang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, tetapi bukan berarti hal itu akan meluluhkan keinginan dan menggoyahkan keputusannya. Terbukti dari Kenzo yang hanya diam, seakan tidak mendengar rengekan dari arah Gisel. Pandangannya pun hanya tertuju lurus, menatap jalanan dengan raut wajah datar.
"Kak," panggil Gisel karena sang kakak tidak menyahut ucapannya. "Aku pulang saja, ya? Kalau gak aku temani kamu saja, tapi jangan kasih aku pekerjaan. Aku benar-benar gak ngerti dan gak bisa," imbuh Gisel dengan raut wajah memelas.