"Kurang ajar! Sialan! Brengsek!"
Kalimat itulah yang sejak tadi keluar dari mulut Edwin. Sepanjang perjalanan pun dia terus memakai hal itu, menyalahkan Kevin karena putranya yang tidak tahu terima kasih. Dia benar-benar merasa kecewa karena Kevin yang tidak mendengarkan apa yang sudah dia perintahkan. Padahal jelas jika putranya itu telah menerima syarat yang diberikan Kenzo.
"Kalau tahu seperti ini aku benar-benar tidak akan pernah merendahkan diri di depan Kenzo hanya untuk anak tidak tahu terima kasih seperti dia," omel Edwin. Jarinya pun menggenggam erat kemudi, menunjukkan urat di tangannya yang terlihat begitu jelas.
Lizy yang sejak tadi duduk di sebelah Edwin pun hanya diam. Tidak sepatah kata pun dia ucapkan. Dia pun tidak berkomentar sama sekali untuk makian dan kekesalan sedang dirasakan pria itu. Lizy merasa jika itu hal yang pantas untuk Edwin. Setidaknya tidak hanya Kevin yang belajar dari sebuah pengalaman, tetapi suaminya pun belajar dari kejadian kali ini.