Tak tak tak
Bunyi sepatu pantofel yang beradu dengan lantai berkeramik homogenous tile terdengar kian ketara bersamaan dengan langkah kaki panjang seseorang yang menerobos masuk ke sebuah mansion mewah bergaya modern. Puluhan pria berbadan kekar dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam yang bertengger di mata mereka membungkuk tunduk memberi salam saat sang empunya duduk di singgasananya. Mereka terlihat begitu takut dan tunduk.
Dialah Kevin, boss dari puluhan bodyguard yang saat ini membungkuk tunduk di depannya. Dengan senyum licik dan cerutu Gurkha Black Dragon yang setia menancap di mulutnya, ia memandang tajam lurus kedepan. Dari sorot matanya tersirat dendam dan kebencian yang begitu besar. Kevin menatap satu persatu wajah anak buahnya secara bergantian lalu mengepalkan sebelah tangannya kuat. Kevin mulai memberikan sebuah perintah kepada kepala bodyguardnya untuk selanjut menyusun rencana.