Avanti mengulas senyum lebar ketika melihat menu makan malam yang dia siapkan sudah tertata dengan rapi. Rasanya lega karena dia yang dapat menyelesaikannya tepat waktu. Hingga dia menarik napas dalam dan membuang perlahan.
"Sekarang aku tinggal nunggu Karan pulang," ucap Avanti dengan nada suara yang begitu ceria.
Namun, tidak berselang lama, terdengar suara mobil berhenti di depan rumahnya. Mendengar hal itu, Avanti langsung mengalihkan pandangan. Dengan sigap, dia melangkah ke arah ruang tamu. Dia yakin, kali ini adalah suaminya yang datang. Hingga dia yang ada di depan pintu ruang utama melihat Karan yang melangkah tanpa semangat. Terlihat raut wajah kusut yang membuat Avanti mengerutkan kening dalam.
"Apa terjadi sesuatu dengan dia?" tanya Avanti dengan diri sendiri. Dengan cepat, dia kembali mengayunkan kaki dan menuju ke arah suaminya berada.
"Karan," panggil Avanti dengan suara lembut.