Eun Sik melompat turun. Dia menghampiri Ji He yang bersandar pintu mobil menahan sakit, memegangi lengan yang terkena tembakan.
Darah mengalir deras dari luka tembakan. Cukup deras hingga telapak tangan Ji He tidak mampu menampung aliran darah.
Eun Sik panik. "Ya Tuhan, Ji He, ayo, kita ke rumah sakit."
Beberapa dokter tiba di kawal polisi. Seorang dokter cantik berseragam putih langsung menghampiri Gu Chin Mae Mae. Dia menaruh kotak obat dan hendak menolong Mae Mae.
Namun, Chin Mae menggeleng. Dia memandang Ji He. "Tolong kamu selamatkan dia."
"Tapi di sini kamu adalah yang terpenting bagiku," ucap dokter Doo Doo.
"Aku tidak apa-apa " Mae Mae mengernyit. "Cepat, tolong dia. Jangan biarkan dia mati. Dia menolongku."
Mendengar hal itu dan melihat luka Mae Mae tidak terlalu parah, Doo Doo menuruti perintahnya. Dia bergegas menghampiri Ji He.
Eun Sik memberi ruang bagi Doo Doo untuk memeriksa sahabatnya.
Sementara dia mengamati cerobong asap tua.