Seketika batin Ridho dan Monika sanfat terenyuh, tangan mereka saling memegang erat dan saling menatap satu sama lain.
"Apa? Kamu dijadikan jaminan? Benar-brnar nggak bermoral si Farhan itu! Aku harus lakukan sesuatu Ran! Kamu tidak bisa terus menerus seperti ini!" tegas Ridho.
Rani mengipas-ngipaskan tangannya sebuah kode jika dirinya tidak mau melibatkan banyak orang dalam urusan rumah tangga dia.
"Nggak Bamg, kamu sudah bahagia dengan keluarga kecil kamu yang sekarang! Aku tidak mau mengundang masalah baru lag!" tolak Rani.
"Tapi aku bicara di depan isteri aku! Sayang kamu nggak apa-apa kan jika aku mengingatkan Farhan supaya tidak menyakiti Rani?" tanya Monika.
Monika hanya mengangguk prlan, padahal di dalam hatinya panas api cemburu yang dia rasakan lebih dari sekedar panas kebakaran hutan.
"Nggak apa-apa kok," jawab Monika dengan mulut yang berat.
Sebagai sesama perempuan Rani sangat bisa membaca, mana ekspresi wajah yang ikhlas dan yang tidak.