"Tadi katanya nggak mau, sekarang kok jadi seperti kamu deh yang lebih mau," ledek Ridho.
Rasa malu Monika tak bisa dia bendung lagi, dia tenggelamkan wajahnya ke dada Ridho sambil melingkarkan satu tangan dia ke punggungnya Ridho.
"Oke, kalau begitu kamu harus segera bersiap ya!" seru Ridho.
Tangan Ridho melepaskan tangan serta kepala Monika, kepalanya dia turunkan sedikit lalu dia mainkan lidah ke bagian puncak dada Monika.
"Sa-sayang kamu ini kok jahat banget deh, jangan lama-lama dong!" protes Monika.
Bukan sembarang protes, tapi Monika merasa tidak kuat menahan permainan lidah Ridho yang super liar.
"Kalau bukan sekarang kapan lagi? Karena beberapa bulan lagi krsyangan aku ini akan jadi milik anak kita!" ungkap Ridho.
Ke dua tangan Monika menjambak rambut Ridho, menahan hasrat yang luar biasa nikmatnya. Lidah Ridho pun semakin gencar bermain membasahi dua puncak dada Monika dengan salivanya.