"Kalau boleh tahu mereka tadi itu siapa Gis?" tanya Gino sambil melajukan kembali setir mobilnya menuju rumah om dan tantenya Agista.
Agista tetap diam tidak menjawab, kedua tangannya menggesek-gesekkan ujung pakaiannnya.
"Stop!"
Agista menyuruh Gino untuk menghentikan laju mobilnya.
"Rumah om dan tanteku ada di depan sana, mobilnya nggak mungkin masuk Gin, jadi sampai sini saja yah!"
Gino memgangguk tapi dia tetap diam untuk memastikan jika Agista baik-baik saja sampai tiba di rumah om dan tantenya.
"Aku antar ke sana!" tawar Gino.
"Nggak usah!" Agista melarangnya dan langsung berlalu dari hadapan Gino.
"Tok tok tok!"
Agista mengetuk pintu rumah om Dudi dan tante Rini.
"Kamu kira rumah ini hotel, bisa datang dan pergi sesuka hatimu. Kamu habis jual diri yah!" ucapan tante Rini membuat hati Agista semakin luka.