Dreeeet
Di tengah kekalutan Rio mencari alasan menolak Agnes, muncullah suara dering telepon yang secara tidak langsung mampu menolongnya.
Bergegas dia angkat telepon tersebut yang sengaja dia tidak save namanya, namun dia hafal siapa penelepon tersebut.
"Hallo, " sapa Rio.
"Gawat Den, barusan saya lihat Non Syasya habis keluar dari ruang inap Non Iklima sambil senyum-senyum sendiri. Apa yang harus saya lakukan Den? Nggak mungkin kan saya harus interogasi Non Syasya? Karena itu hak Den Rio!"
Deg
Jantung Rio langsung berdebar tidak karuan, segera dia kenakan kembali pakaian yang tadi di copot semua oleh Agnes. Tanpa basa basi dia pun segera beranjak pergi, beruntung mobilnya masih terparkir di halaman rumah Agnes karena Mahmud mengantar Brata dengan mobil yang lain.
"Sial, mau ke mana sih Rio? Ini pasti perempuan kampungan yang ibunya serba tertutup itu! " gerutu Agnes.
Sisca juga Yuda pun penasaran dibuatnya, mereka serempal ke luar lalu memghampiri kamar Agnes.