Aminah segera mendahului menyapa Daus supaya Jamila tidak merasa malu, dia pun berdiri memberi salam pada Aminah sambil membungkukkan tubuhnya.
"Iya Nek, biasanya Mang Ujang suka bawa ke pondok. Tapi pagi ini saya tunggu-tunggu nggak ada, rupanya sakit dia. Jadi saya beli ke sini saja! Biar di makan anget juga!" jawab Daus.
Jantung Daus berdebar sama kencangnya seperti yang terjadi pada Jamila saat melihatnya dari jarak yang masih jauh.
"Masha Allah, semakin cantik saja Jamila ini! Warna kerudungnya juga semakin menyempurnakan ciptaan Allah. Astagfirulloh jangan sampai pandanganku ini mengandung dosa!" batin Daus.
Segera dia mengusap wajah dia dengan telapak tangannya, karena merasa memandang Jamila berlebihan menurut versinya.
"Oh ya, kamu sudah pakai tongkat berarti mulai hari ini kamu sudah mau mulai mengaji dong,"
Jamila yang awalnya
duduk dan tertunduk mulai mengangkat kepalanya perlahan untuk menjawab pertanyaan Daus.
"I-iya Kak,"