Ketika tangan kanan Daus hendak menarik jaket jeans Rio, dengan cekatan tangan kanan Rio justru mampu menangkis tangan Daus tersebut sehingga Daus pun kikuk dibuatnya.
"Saya memang bukan santri apalagi anak seorang kyai! Tapi saya punya hati untuk menjaga lisan serta sikap supaya orang lain tidak tersakiti! Iklima bukan takdir anda jadi silakan anda keluar dari sini!" tegas Rio.
Rasyid sang Ayah sangat paham atas apa yang dinyatakan Rio tersebut, dia menepuk pundak Rio sampai beberapa kali lalu segera pamit.
"Ayo Nak kita pulang saja!" ajak Rasyid sambil pelan melepaskan tangan dari cemgkeraman Rio.
Dengan sangat hormat Rio pun melepaskan tangan Daus lalu membiarkannya pergi, pintu kamar pun segera ditutup serta menghampiri Iklima yang tengah resah. Segera Rio peluk tubuh Iklima dan spontan tangan Iklima pun membalas dengan balik merangkul punggung Rio.