Keesokan harinya, agenda utama dari tujuan mereka ke Jakarta segera akan mereka lakukan.
Sedari pagi ke dua insan tersebut sudah bersiap. Adrian dan Arumi juga Sania sama-sama sudah membersihkan diri dan menyiapkan alat pendukung lainnya seperti payung dan bunga.
"Kalian sarapan dulu ya! Kebetulan hari ini saya mau ada perlu, ini ada kunci cadangan jadi jika kalian pulang tapi rumah dalam keadaan kosong maka bukalah dengan kunci ini!" seru Suryati.
Adrian dan Arumi saling beradu pandang, mereka terharu sekali sebab kepercayaan mereka pada mereka yang baru dijumpainya.
"Kok Ibu percaya sekali dengan kami? Kunci rumah itu sensitif loh Bu," Adrian balik bertanya.
Suryati menepuk bahu Adrian yang postir tubuhnya lebih pendek, seraya berujar.
"Meski baru ketemu bagi saya kalian itu sudah saya anggap saudara, lagian di rumah ini saya tidak punya barang berharga!" balas Suryati.
Adrian pun meraih kunci rumah Suryati dengan sangat terharu.