Tangan Bastian merangkul bahu Tika, lalu mereka saling beradu pandang dan saling melempar senyum.
"Oh ya Bi Asih sudah menyiapkan nasi liwet, ikan asin bakar, sambel dan beberapa lalapan. Ini masakan khas di sini, sengaja Bibi masak di waktu yang diperkirakan Den Tian dan Non Tika sampai jadi bisa langsung menyantapnya,"
Penuturan Bi Asih seiring sejalan dengan harum sambel terasi juga asap sisa bakar ikan asin sehingga membuat hidung Bastian dan Cantika tak mampu menahan rasa jika mereka sebenarnya sudah makan.
"Apa perasaan kita sama sayang?" tebak Bastian.
"Maksud kamu tentang bau masakan Bi Asih kan?"Cantika balik bertanya karena menjaga Bi Asih dan Mang Ujang berpikir jauh di luar itu.
Sontak Bi Asih dan Mang Ujang pun saling menutup mulut mereka menahan ketawa, mereka pun langsung pamit meninggalkan vila karena hendak pulang dulu ke rumahnya.
"Den Tian, kami mau pamit pulang dulu! Nanti setelah Isya kami ke sini lagi,"