"Bibi sudah menghadap dokter, katanya boleh pulang tapi tetap harus chek up," jelas Marni.
Marni merasa ikut andil dalam masalah Adrian, dia ke sana ke mari mengurusi berbagai keperluan Adrian.
"Baik Bi, tolong juga orderkan taksi online! Aku kan belum bisa beli ponsel baru,"
Kembali Adrian minta bantuan pada Marni, namun berhubung Marni gaptek akhirnya Arumi lah yang membantunya.
"Sudah aku orderkan taksinya!" sahut Arumi.
Sania yang tak mau lepas dari pelukannya, menjadi kesulitan bergerak meski hanya sebatas mengetik di ponsel.
"Maafkan saya ya Arumi, karena Sania kamu jadi kerepotan begitu," ungkap Adrian.
"Kan aku sudah biasa Pak, nggak apa-apa kok aku emang suka anak kecil. Apalagi Sania ini cantik, lucu dan cerdas lagi,"
Adrian merekahkan bibirnya untuk tersenyum, dia terharu sebab bukan saudaranya yang memperhatikan di kala dia terpuruk namun justru orang lain.
"Mari Pak Adrian kami bantu naik kursi roda ke depannya!"