"Kak Sinta cepat ke Jakarta! Mama dan papa sakit kritis," isi telepon Susi adik bungsu Sinta.
"Iya dek, Kakak dan Kak Ramdan akan segera ke sana," jawab Sinta .
Aku telepon Fatih dan Aisyah, mereka pun akan segera menyusul ke Jakarta.
Mama dan papa dilarikan ke ICU karena sakit jantung.
Aku kaget menerima berita mama dan papa sakit jantung karena selama puluhan tahun aku menikah dengan Sinta tak pernah mendengar mereka sakit jantung.
"Sayang, kok bisa yah mama dan papa sakitnya barengan," tanyaku pada Sinta.
"Apalagi mamanya anak-anak ini, seumur hidup baru kali ini mendengar mama papa sakit jantung," sahut Sinta.
"Mama dan papa sehat terus sakitnya itu batuk, pilek dan demam. Lebih dari itu nggak pernah," Sinta memperjelas.
Kami dan semua keluarga Sinta menunggu di rumah sakit bergiliran. Setelah dua hari dokter memberi kabar jika Papa tidak bisa diselamatkan. Papa dinyatakan meninggal dunia sedangkan mama berangsur pulih dan bisa dipindahkan ke ruangan biasa.