Pagi ini aku terbangun oleh isak tangis ibuku.
"Ya Allah ampuni hamba, sholehkan dan sehatkan anak-anak hamba." Suara lirih Ibu terdengar dari dalam kamar.
Kucoba mencari keberadaan ibu, ternyata dia sedang berdo'a setelah selesai shalat Dhuha.
Tak lama kemudian ibu menghampiriku "Adira sayang, bolehkah ibu bicara sesuatu padamu, Nak?" ujar ibu.
"Selama kurang lebih satu tahun ini, pekerjaan Ayah banyak yang tertunda bahkan ada sebagian yang dibatalkan. Jadi ibu minta kamu supaya pandai berhemat, yah".
Sambil mengelus-elus rambutku ibu nampak berat untuk bicara.
"Ya Bu, Adira belajar untuk mengerti, kok. Karena pandemi ini teman-teman di sekolah juga banyak yang belum bisa beli buku dan bayar SPP, Ibu jangan khawatir Adira Insyaallah mau berhemat," jawabku pada Ibu.
Ibu sedikit tenang mendengar pernyataanku wajahnya langsung ceria dan bergegas pergi ke dapur.