"Melisa , tanganmu berdarah! Aku panggil perawat yah!" Bintang panik.
Bintang segera mengambil posisi berditi karena melihat tangan Melisa. Saat Bintang Bergerak melangkah kekuar untuk memanggil perawat. Tangan Melisa kembali menahannya.
"Tunggu Bintang, luka ini mudah sekali diobati. Saat ini aku cuma ingin kamu!"
Tangan dan tubuh Bintang kembali ditarik ke dalam pelukannya dan menempelkan sepasang bibir milik.nya
"Bintang aku mohon buka mulutmu!"
Entah harus seperti apa , Bintang sangat ragu umtuk melakukan semua itu dengan Melisa. Dia merasa sudah mengkhianati Bulan.
"Maafkan aku Melisa aku butuh waktu!"
Melisa kesal dia mencabut jarum infus yang ada di tangannya. Tangannya berlumur darah dan tubuhnya hampur terjatuh karena hendak kabur dari rumah sakit hanya karena Bintang sudah menolaknya.
"Tunggu Melisa!"
Tangan Bintang giliran yang menahan langkah Melisa ,dia menarik kepalanya lalu memainkan lidah sesuai keinginan Melisa.