"Aduh!" desis Aryo sembari tepuk jidat.
Monika dan Rahmi pun saling menatap kaget, sengaja pintu utama dibiarkan terbuka supaya mekudahkan Aryo masuk. Namun baru saja di ambang pintu langkah Aryo kembali terhenti bahkan kembali ke halaman dengan menempelkan layar ponsel ke telinga dia.
Menyambungkan saluran telepon dengan sang suster yang menjaga Nailah sesaat dia menemui Rahmi.
"Suster, coba berikan ponselnya ke Istri saya!" seru Aryo.
Beberapa detik kemudian, suara Nsilah pun terdengar. Meski dengan nada yang parau namun Aryo bisa menangkap apa yang djungkapkan Nailah padanya.
"Di mana kamu dan Mawar? Kenapa aku di rumah sakit? Aku kesal di sini, mau pulang saja!"
Beberapa pertanyaan sulit dijawab Aryo, matanya tengak tengok dulu ke sekeliling dia tempat brrdiri. Dia berusaha semaksimal supaya tidak ada orang yang mendengarnya lalu menceritakannya pada Rahmi.
"Aku lagi di rumah orang tua aku dulu, cuma sebentar kok sekarang pun aku mau nyusul kamu!" jelas Aryo.
