Tak ada yang mampu dilakukan Rani selain diam dan kembali ke kamarnya, seperti sebelumnya Rani tak mampu memejankan matanya kembali. Bahkan lebih parah ini sampai subuh Rani terjaga tanpa ada rasa kantuk sedikitpun.
"Apa sih sebenarnya yang tidak aku ketahui tentang yamg terjadi semalam dengan Hanif? Maminya Hanif seperti benci sekali sama aku, apa salah aku?"
Sepanjang malam pikiran Rani dihantui oleh berbagai pertanyaan yang sulit baginya untuk mendapatkan jawaban.
"Ya Allah jika aku memang ada salah, hamba mohon mudahkanlah jika memang kesalahan hamba terlampau berat!"
Memanfaarkan waktu dengan mengambil wudhu dan melaksanakan shalat malam, usai itu Rani angkat ke dua tangan dia ke atas serta menengadahkan kepalanya lalu mengungkapkan kata-kata permohonan pada sang pemberi ujian.
"Aamin yarobal Alamin,"
Tak sangka Ridho masuk ke kamarnya Rani lalu mengaminkan do'anya tersebut, Rani pun langsung menoleh ke belakang di mana Ridho berada.
"Abang!" panggil Rani.