Ku kerutkan kening, merasa heran dengan sikap Mamah. Tiba-tiba saja dia berubah. Padahal Mamah tidak se-care ini tentang perasaanku. Dulu, ketika Mas Raka masih bersikap kasar padaku dia tidak pernah percaya jika aku mengadukannya pada dia.
Mamah malah marah padaku dan mengatakan bahwa Mamah lebih baik aku menderita asal tidak menjadi seorang ja*da. Dia merasa malu jika aku berpisah dari Mas Raka, karena dia tak mau aku menjadi seorang ja*da. Selain itu, Mamah sangat membutuhkan uang Mas Raka untuk memenuhi kebutuhannya.
Mas Raka berusaha untuk mengikuti apapun yang Mamah mau, dia begitu memanjakan Mamah dengan uang banyak. Mamah pikir jika Mas Raka tulus memberikan uang itu kepadanya, sehingga dia sangat percaya dengan Mas Raka.
Padahal Mamah tidak tahu kalau uang yang berikan oleh Mas Raka adalah alat sebagai jebakan melancarkan balas dendam padanya.
Namun Mamah tidak tahu dan tidak mau tahu tentang hal itu, karena yang ada dipikiran dia adalah uang dan uang.
