Elmeera menggengam tanganku, ku rasa begitu bergetar dengan mimik wajah yang begitu tegang. Dia meminta aku untuk tidak kasar pada Pak Bramantyo, dan memaafkan kesalahannya.
"Mas Raka, jangan lakukan ini sama Papah! Aku mohon, maafkan dia!" Lirih Elmeera dengan begitu lembut.
Air matanya mulai menggenang memenuhi bola matanya, karena harus menahan tangisnya di hadapan kedua orang tuanya.
"Meskipun Papah sudah kasar sama kamu, tapi tidak seharusnya kamu membalas perbuatannya Mas. Biar bagaimanapun, usia beliau lebih tua dari kita. Dia adalah orang tuaku, itu artinya Papah juga adalah orang tuamu juga. Jadi, aku mohon jangan bersikap seperti ini!" Elmeera begitu memohon agar aku menghentikan kemarahanku terhadap pak Bramantyo.