Seakan mengingat ke waktu itu, Mang Ujang mengungkapkan kesedihannya padaku.
"Saya suka ikut terbawa suasana kalau melihat Nyonya bersedih seperti itu. Apa Tuan tidak kasihan sama Nyonya? Masa sih? Saya saja yang hanya seorang sopir pribadi, merasakan kesedihan yang beliau rasakan. Sedangkan Tuan yang suaminya tidak."
Mang Ujang dengan ekspresi menyedihkan, mengatakan tentang kesedihan Elmeera setelah aku perlakukan dia dengan begitu kasar. Aku selalu membuatnya berada dalam penderitaan sehingga Elmeera selalu menangis sendirian setelah aku tinggal pergi.
Bukan hanya mang Ujang yang melihat itu, tapi asistenku yang lain juga ikut mengetahui seperti apa Elmeera setelah dimarahi dan diperlakukan dengan kasar olehku.
Orang-orang yang ada di rumah, adalah saksi untuk kesedihan tersebut. Maka dari itu mereka selalu memintaku untuk hentikan semua perbuatan yang aku lakukan terhadap Elmeera.
