Aku begitu kaget ketika mendengar pernyataan dari mang Ujang, yang mengatakan bahwa aku harus berbohong pada klienku. Heran, kalau untuk Elmeera dia punya ide kayak gitu?
Sehingga membuat ku merasa kesal campur cemburu juga karena mang Ujang nyatanya lebih perhatian pada Elmeera orang yang baru beberapa tahun dikenalnya.
"Apa, berbohong sama klien? Memangnya kita mau ngapain sih, mang Ujang sampai harus bohong kayak gitu sama klien?" Suaraku agak ku naikkan ketika bicara dengan mang Ujang karena merasa kesal dengan tingkah lakunya yang sok tahu itu.
"Menunggu nyonya, Tuan. Saya yakin dia tahu kalau Tuan berada di dalam mobil. Kita tunggu saja, sepertinya Nyonya mau menghampiri kita!" Tutur mang Ujang benar-benar mengurungkan niatnya untuk melajukan mobilnya.