Namun hingga saat ini pintu itu belum juga terbuka, hingga rasa khawatir semakin merasuki pikiranku. Bayang-bayang tentang sesuatu yang buruk telah terjadi pada Elmeera di luar sana, seakan nampak jelas terlihat sehingga kepalaku dipenuhi rasa khawatir atas Elmeera.
"Jadi, Elmeera disuruh mencari makanan keluar, sendirian? Raka, kok bisa sih. Bagaimana kalau seandainya Elmeera bertemu dengan para preman jalanan yang kasar dan tidak berprikemanusiaan itu! Sehingga akan sangat membahayakan dirinya. Kamu juga tahu kan, seperti apa bahaya di luaran sana seandainya perempuan pergi sendiri? Bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya? Apa kamu mau bertanggung jawab?" Erang pak Bramantyo sambil mengacak pinggangnya.