"Kemarilah, cucuku!" Pintanya sambil merentangkan kedua tangannya, menyambut diriku yang beru saja tiba.
Dia seakan ingin memelukku, dengan tubuhnya yang bergetar akibat menahan kesedihannya diiringi dengan kebahagiaannya.
"Bagaimana keadaan Omah sekarang? Omah sudah baik-baik saja kan? Sudah tidak ada yang sakit lagi di tubuh Omah?" Tanyaku sambil duduk di samping dia pada sebuah kursi yang khusus bagi orang yang menjenguk sang pasien.
"Tidak ada lah. apalagi ada Cucu kesayangan omah di sini. Rasa sakit di tubuh omah seketika hilang, seakan tidak merasakan sakit apa-apa hanya kebahagiaan yang Omah rasakan saat ini. Omah sangat bahagia, ketika melihat ada orang yang masih peduli dengan Omah. Omah pikir tidak akan ada orang yang peduli lagi sama Omah, Omah akan melalui masa tua Omah hanya sendirian. Terima kasih banyak ya Nak!" Ungkap Omah Nilam dengan netra yang berkaca-kaca.