Apakah dia akan merasakan sakit hati seperti yang dirasakan anaknya? Apakah dia juga akan mengingat tentang kejadian beberapa belas tahun lalu ketika dia menyakiti Mamahku termasuk Putranya juga?
"Maaf Pak! bisakah anda menaikkan kecepatan laju mobilnya? Saya ingin segera sampai di rumah karena istri saya baru pulang dari rumah sakit. Saya takut dia kenapa-napa, saya juga mau meyakinkan keadaannya setelah dia dirawat di rumah sakit. Anda bisa mempercepat laju mobilnya kan?" Titahku seraya menepuk pelan pada bahunya, saat meminta laki-laki yang berprofesi sebagai supir taksi yang aku tumpangi ini untuk mempercepat laju mobilnya.
"Iya, bisa, bisa, Tuan. Anda meminta saya untuk percepat laju mobilnya, hanya saja saya tidak akan secepat orang-orang yang ada di sirkuit balapan. Sebab Saya takut membahayakan diri saya, anda juga orang lain, yang sama-sama pengendara seperti saya. Mungkin saya akan menambah kecepatannya berapa persen dari sebelumnya. Anda setuju bukan?"