Akan tetapi bagi aku sepertinya tidak ada bedanya antara aku juga Bi Sukarti. Menurutku kita sama-sama manusia yang diciptakan Tuhan dan tidak membawa apa-apa ketika lahir ke dunia, juga kembali padanya nanti. Hanya manusia yang memandang kita berbeda, sedangkan di mata Tuhan kita adalah sama.
Untuk itu aku sangat merasa malu jika melihat ketabahan, juga keteguhan hati mereka ketika menghadapi beban hidup yang lebih berat daripada diriku. mereka tidak banyak mengeluh bahkan menyerah pada saat menjalankan hidup dengan penuh kekurangan.
Sedangkan aku, aku selalu saja mengeluh, marah, juga sedih, padahal harta sudah aku dapatkan semuanya. Tidak ada kekurangan satu apapun dari diriku, selain cinta Mamahku yang sudah tiada. Itulah beban hidupku yang selama ini membayangiku, hanya karena kehilangan Mamahku yang menjadi alasan aku sangat lemah.