"Tapi kamu belum menjawab pertanyaan saya yang satu lagi. Apakah kamu juga akan jujur sama saya, mengenai papahmu yang sangat super posesif itu." Bujukku.
Menuggu jawaban dari Elmeera, tentang pak Bramantyo. Karena aku ingin tahu, apakah Elmeera tahu dan akan mengakui ayah sambungnya tersebut.
"Mengenai Papah Bramantyo, dia adalah …!"
"Maaf, Tuan! Saya mau memeriksa keadaan kaki Nona Elmeera. Saya harus memastikan kakinya supaya tidak terlalu kelihatan bengkak lagi." Ucap seorang dokter yang menangani Elmeera. Dia menyala pembicaraan kami dan menghentikan Elmira ketika ingin bicara mengatakan tentang Pak Bramantyo.
"Oh, iya Dok. Silahkan lakukan saja!" Titahku mempersilahkan dokter itu untuk memeriksa kaki Elmeera yang masih terlihat bengkak.
"Kamu jangan pergi, mas! Temani aku ketika melakukan pemeriksaan, karena aku tidak mau kalau sendirian." Elmeera mencekal tanganku dan menghentikan niatku yang ingin keluar dari ruangan tersebut.