Kakiku melangkah perlahan mendekati laki-laki tua itu, dengan begitu beringas. Tangan yang sudah aku kepalkan aku rasa sudah melayang di atas, seakan siap menerjang mulut pak Bramantyo dengan satu kali pukulan keras oleh tanganku.
Sehingga dalam hitungan detik maka pukulan itu akan melayang tepat di wajahnya. Dan dengan satu kali pukulan yang dibuat keras, maka bukan tidak mungkin kalau Pak Bramantyo akan jatuh pingsan terkapar di lantai.
"Maaf! Pak, Bu! Apakah anak keluarga dari pasien bernama Elmeera?" Tiba-tiba seorang dokter datang menghampiri kami dan menghentikan niatku untukmu menghajar laki-laki tua itu, dan suara itu juga membuat aku berhenti melakukan kekerasan pada orang tua ku sendiri.
Fokusku kembali pada Elmeera, bukan lagi pada mereka dan perkataan-perkataan Pak Bramantyo. Fokus ku kembali kepada kesehatan Elmeera yang saat ini sudah selesai mereka lakukan penanganan.