Elmeera melempar senyum malu-malu kepadaku, raut wajahnya mendadak berubah merah merona bagaikan buah cabai yang sudah matang.
Dia menjadi terdiam tanpa bicara apapun apalagi sampai meng-iyakan tentang apa tentang pernyataanku barusan. Morning kiss yang aku minta, tidak dia berikan. Mungkin dia menganggap bahwa aku sedang bercanda bukan sedang serius dengan permintaan ku, padahal aku tidak sedang bercanda. Aku serius ingin mendapatkan kemesraan dari dia, sebagai istriku.
Aku harus menunggu semua ini sampai-sampai bertahun-tahun, bahkan harus bersikap sembunyi-sembunyi membohongi dengan perasaanku sendiri. Akan tetapi setelah aku memberanikan diri untuk melakukan sesuatu yang bersikap mesra, Elmeera malah tidak peka bahkan dia tidak pedulikan hal itu.
Hah, sangat membuat aku semakin marah dan tidak bisa berkata apa-apa tentang kebersamaan kita saat ini. Aku putuskan untuk tidak melanjutkan nya, dan akan lebih baik kalau rencana makan pagi ini segera dilakukan.