Dia mengusap dengan lembut pipi Lova. Pandangan matanya tidak pernah mau absen dari wajahnya. Terus memuji kecantikan luar biasa yang dimiliki oleh Lova.
"Katanya kamu mau ada rapat?" bisik Lova. Dia tersenyum tipis pada suaminya.
Entah sejak kapan, jari jemari Pritam sudah mengelus paha miliknya. Sudah dari tadi dia hanya fokus pada tangan yang membelai lembut pipi dan rambut panjangnya.
Bulu tangan Lova meremang karena sentuhan itu. Sesekali dia berusaha untuk menolak hasrat yang ada.
"Jadi kenapa kamu masih duduk di sini dan memberikan sentuhan begini padaku?" bisiknya pada Pritam. Dia menggelengkan kepalanya kemudian.
"Ini adalah lingkungan kantor dan aku tidak mau kalau kita berlebihan," katanya lagi.
Pritam tersenyum picik. "Emangnya ada peraturan kalau suami istri tidak boleh melakukan adegan dewasa di ruang kantor?" Pritam berbasa-basi. "Lagian di sini aku adalah bosnya," kata Pritam.