Dia harus kembali ke rumah sakit lagi. Bolak-balik ke sana dan kemari hanya untuk mencari belas kasihan dari orang yang bisa membantunya. Dia tidak tahu dan tidak akan pernah menyangka bahwa ternyata dia harus kembali pada pria yang hampir saja dia tinggalkan.
Kemarin dia berpikir bahwa semuanya sudah selesai. Dia berpikir bahwa tidak ada lagi kegilaan tentang dirinya dan pria yang sudah beristri. Akan tetapi, Mayya salah besar. Memang mereka ditakdirkan untuk bersama. Dia tidak pernah bisa lepas dari Pritam.
"Mayy!" Seseorang tiba-tiba memanggilnya. Dia baru saja ingin masuk ke ruang rawat ibunya. Kedatangan pemuda itu menghentikan niat Mayya.
"Ranu, ada apa?" tanyanya. Dia menyambut kedatangan seorang pria yang berjalan mendekati dirinya. Dia berusaha untuk tersenyum meskipun keadaan hatinya tidak mendukung hal itu.
"Aku tanya sesuatu padamu."
Mayya menganggukkan kepala. "Tanyakan saja. Kalau aku bisa menjawab pasti aku akan menjawab."