Dia menatap penuh ketidakpercayaan, masih belum bisa memahami bagaimana pola pikir temannya yang satu ini. Rosa berakhir di Jakarta, padahal dia pamit pergi ke Bandung dan merantau di sana. Kabarnya hilang setelah itu, entah apa yang terjadi seakan-akan dia sendiri tidak membutuhkan orang lain untuk ikut campur dalam kehidupannya.
"Mau makan siang dulu?" tanya Lova, melirik dari pantulan kaca yang menggantung di depannya.
Rosa duduk di kursi penumpang, untungnya dia duduk di sisi kiri, jadi Lova bisa langsung menoleh padanya Kalau dia mau berbicara dengan tatap muka.
"Kalau mau makan siang dulu, kita akan berhenti di warung yang ada di depan sana. Aku yakin kalau kamu pasti lapar," ucapnya lagi. "Kamu belum makan sejak tadi bukan?" tanyanya lagi.
Yang diajak berbicara masih memilih untuk diam, memilih untuk tidak menjawab apapun. Dia terus memandang keluar jendela mobil, sepertinya berusaha untuk menenangkan hati dan pikirannya yang sedari tadi bergulat di dalam sana.