Svard menjadi dewan juri yang datang paling akhir di rapat akhir membahas hasil seleksi tim perusahaan rintisan yang melaju ke tahap selanjutnya. Meski terakhir, dia tidak terlambat. Mark si langganan terlambat bahkan belum kelihatan, baru Derek, Bibi, dan George yang sudah ada di ruangan.
"Sepertinya kalian sudah memiliki gosip masing-masing?" tanya Svard iseng, membuat tiga orang itu kecuali Derek cengengesan. "Apakah tim kalian lolos ke tahap selanjutnya? Kalian memenangkan mereka?" godanya.
"Tentu saja tidak, untuk apa diloloskan jika tidak layak? Justru jika mereka tidak lolos, pekerjaanku berkurang," ujar Bibi yang lekas mendapatkan cibiran dari seisi ruangan. "Kau ini mentor yang jahat sekali," ujar Svard bahkan.
Bibi menjadi penasaran dengan Svard dan skandal kencannya yang menarik perhatian seisi kantor itu. "Bagaimana dengan Fellecity? Tampaknya mereka sangat berpeluang lolos karena—"
"Maaf, aku terlambat lagi! Ada urusan di kantor seberang!"