"Sudah tidak diragukan kalau kamu dan kalian semua BANCI! Beraninya main tangan ke perempuan. HYAAATTT!" Beruntung sekali hari ini Gendhis memakai celana panjang dan sepatu kets. Tendangannya yang tiba-tiba memukul mundur pria yang menamparnya tadi hingga jatuh terjengkang ke belakang. Gendhis mengejar pria itu dan mengambil pistol dari tangannya lalu membuka topeng pria itu dan menjambak rambutnya.
Perempuan hamil itu sesungguhnya tidak mengerti cara menggunakan pistol. Karena Erlangga sendiri tidak pernah mengajarkannya. Namun, yang dia tahu, kalau dia menarik pelatuknya, maka timah panas akan keluar dari sarangnya. Gendhis menendang lutut bagian belakang pria bertopeng sehingga pria itu jatuh berlutut. Dia pun dengan nekatnya menodongkan pistol ke kepala salah satu penjahat yang berhasil diringkusnya.