"Maaf ya jadi semalem ini kita pulang. Bahkan kita belum sempat menonton film. Mami benar-benar lengket seperti perangko kalau sudah akrab dengan seseorang." Angger sedikit mengeluhkan sikap maminya yang justru posesif ke Sandra. Dia sama sekali tidak diberi waktu berduaan saja dengan pacarnya.
"Iya tidak apa-apa. Aku senang bisa nyambung ngobrol dengan mami kamu." Senyuman Sandra mengembang sangat lebar, tidak seperti sebelum tiba di rumah Angger.
"Iya kamu senang karena sesama perempuan pasti banyak yang bisa dibicarakan. Aku hanya seperti obat nyamuk saja yang diam menunggu giliran bicara." Jawab Angger pura-pura merengut. Padahal dalam hatinya, dia senang sekali kalau maminya langsung akrab dengan Sandra. Bahkan tadi maminya pun mengajari Sandra bercocok tanam. Sebaliknya, Sandra mengajari maminya cara meringankan tubuh dengan jungkir balik, kepala di bawah, kaki diatas. Benar-benar pemandangan yang membuat Angger bingung setengah mati.